Tuesday, November 9, 2010

Nasehat Imam Asyafi'e (Berakhlak Mulia)

Bahasa terjemahannya agak puitis, tapi banyak pengajaran dapat di ambil jika kita renungkan bait-bait nasihat berikut dengan mata hati yang dalam. Insya Allah.
1. Perbanyaklah Amal Kebaikan
Nafsuku padam tatkala ubun-ubunku menyala. Malamku gelap gulita ketika bintang bersinar terang. Wahai burung hantu yang hinggap di atas ubun-ubunku!Ketika burung gagak terbang dariku, kau kunjungi daku dan kau lihat tubuhku semakin rapuh. Memang setiap tempat yang kau kunjungi berarti itulah tempat-tempat kerapuhan.
Masihkah dapat kunikmati manisnya hidup, meskipun rambutku semakin menipis dan ubanku semakin menyebar, sulit untuk disemir? Ketika usia senja seseorang telah datang dan rambutnya semakin memutih, hendaknya dia segera menumpas keseronokan serta kekejian hari-harinya dengan kebaikan.
Tinggalkanlah hal-hal yang buruk! Kenapa hal itu haram dilakukan oleh orang yang bertaqwa. Dan tunaikanlah zakat atas kedudukan atau jawatanmu, karena zakat tersebut sama dengan zakat harta bila telah sampai nisabnya.
Berlaku baiklah kepada orang lain. Karena dengan begitu, kelak kamu akan dapat menguasai manfaat kepada orang lain.
Jangan berjalan di atas bumi dengan penuh keangkuhan. Ketahuilah bahwa tidak lama lagi bumi ini akan menelanmu.
Barangsiapa sedang mencicipi dunia, di situlah aku pernah merasakan pahit getirnya kehidupan. Bagiku dunia adalah tipu daya dan penuh berisi kedustaan, bagaikan fatamorgana di tengah padang sahara. Dunia tidak ubahnya bagaikan bangkai-bangkai busuk yang hanya anjing-anjing kelaparan yang ingin mendekatinya. Jika kamu menjauhi dunia, kelak engkau akan selamat dari kekotorannya. Tapi, jika engkau dekati dunia, maka engkau akan diserang oleh anjing-anjingnya.
Berbahagialah orang-orang yang kokoh dasar imannya dan menutup diri dalam kesucian jiwa.
2. Akhlak Yang Baik
Jika aku dicaci maki oleh orang yang hina, itu petanda bahwa darjatku akan bertambah. Karena tidak akan muncul keaiban kecuali akibat perbuatan seseorang. Jika jiwaku belum menjadi mulia atas dunia akan Kutetapkan ia di kalangan orang-orang yang hina. Jika semua usahaku kuniatkan hanya untuk kepentinganku sendiri, maka engkau akan menemukan diriku memiliki banyak kesempatan untuk itu. Tetapi, aku berusaha melakukan sesuatu untuk kepentingan teman-temanku. Sungguh merupakan suatu cela atas orang yang kenyang, sementara dia membiarkan kawan-kawannya kelaparan.
Suatu ketika aku pernah mendapat penghinaan dari orang bodoh, namun aku tidak menganggapinya. Dia semakin bodoh, dan aku semakin bijak. Ibarat batang kayu cendana, semakin hangus dibakar, semakin harum baunya. Jika orang-orang bodoh bertutur kata di depanmu, janganlah engkau tanggapi!Sebaik-baik tanggapan untuk mereka adalah dengan bersikap diam. Jika kau berbicara di hadapan mereka, janganlah sampai terbawa arus pendapat yang diciptakan mereka. Dan jika kau berpaling dari mereka, wajah mereka akan tampak pucat pasi.
3. Jiwa Yang Kerdil
Diriwayatkan oleh Abdullah Al-Asbahani dari Abu Nashr dari Abu Abdillah yang mengatakan bahwa pernah mendengar Imam As-Syafi'i berkata:
"Tumpukan uang dapat membuat orang-orang yang sebelumnya membisu menjadi banyak bicara. Hati mereka tidak pernah mengenali kelebihan orang lain, dan tidak tahu derajat kemuliaan mereka sendiri "
4. Jiwa Yang Mulia
Tercabutnya gigi, seksa di penjara, tercabutnya jiwa, ditolaknya cinta, sejuk yang mencengkam, hukuman gantung, menyamak kulit binatang tanpa sinar matahari, memakan daging, memburu burung, menanam biji di tanah yang gersang, memadamkan kobaran api, menanggung malu, menjual rumah dengan harga murah, menjual sepatu, dan menghadapi teror cambukan rotan, semuanya itu masih lebih meminta belas kasihannya.
5. Tiga Penyebab Datangnya Penyakit
Ada tiga hal yang dapat merusak manusia di samping juga dapat menyebabkan orang sehat menjadi sakit. Yaitu membiasakan minum minuman keras, terlalu banyak bersenggama, dan terburu-buru memasukkan makanan ketika di mulut masih ada makanan.
Haruskah Kutaburkan permata ke hadapan domba-domba bodoh, atau Haruskah aku bersajak di depan pengembala kambing-kambing?
Sungguh! Jika hidupku terlantar di negeri ini, aku akan memanfaatkan kata mutiara yang keluar dari penghuninya.
Jika Allah masih menganugerahi aku dengan kasihnya, akan kutemukan orang-orang pandai dan bijak.
Akan kusebarkan ilmuku, dan kumanfaatkan kecintaan mereka. Jika tidak, maka ilmuku akan selalu ku simpan.
Barangsiapa mengajari orang bodoh, akan sia-sia. Barangsiapa melarang orang lain yang berhak mendapat ilmu, zalimlah dia.
6. Meruntuhkan Kehormatan Orang Lain
Wahai orang yang telah menghancurkan kehormatan orang lain, dan yang memutuskan tali kasih sayang, kau akan hidup penuh kehinaan. Jika engkau orang merdeka dan dari keturunan orang yang baik-baik, pastilah engkau tidak akan menodai kehormatan orang lain.
Barangsiapa pandai menimbang orang lain, tentu orang lain akan menimbang dirinya dengan segenap kebaikannya. Cukup sudah bagiku pengajaran dari guruku.
7. Buruk Sangka
Prasangka selalu buruk dan prasangka buruk itu sumber fitnah. Ketika seseorang menuduh wanita dalam keadaan lapar, ia hanya mengungkapkan prasangka baik dan ucapan yang enak didengar.
8. Terimalah Maaf Dengan Tulus
Terimalah permintaan maaf sahabatmu yang melakukan kesalahan, baik ia jujur mengatakannya kepadamu atau tidak. Dengan begitu berarti telah taat kepadamu orang yang engkau terima dari segi lahirnya saja. Dan telah membuatmu mulia orang yang bermaksiat kepadamu secara sembunyi-sembunyi
9. Permintaan Maaf Sebagai Penebus Dosa
Dikatakan kepadaku "Si polan telah membuatku sedih". Padahal merupakan suatu cela bila seorang pemuda diperhatikan. Ku jawab: "Dia telah datang kepadaku untuk meminta maaf. Dan menurutku permintaan maafnya merupakan penebus dosanya. "
10. Diam Membawa Keselamatan
Banyak orang berkata: "Mengapa engkau diam padahal engkau dimusuhi? "Aku katakan kepada mereka: Menanggapi sesuatu permusuhan sama dengan melakukan kejahatan. Bersikap diam dalam menghadapi orang bodoh atau orang yang gila merupakan kebajikan jiwa. Di dalam sikap diam juga terdapat perawatan untuk kehormatan. Tidakkah kamu lihat! Harimau-harimau hutan itu ditakuti dan disegani ketika mereka diam, sedangkan anjing di jalan raya banyak yang dilempari karena selalu mengonggong.
11. Keutamaan Orang pendiam
Aku menganggap diam sebagai bisnis. Meskipun tak ada untungnya, paling tidak aku tak merugi. Diam ibarat barang niaga yang membawa banyak keuntungan bagi pemiliknya.
12. Sang Dermawan
Jika kamu tidak dapat bersikap dermawan, maka ingatlah bahwa hari-harimu yang telah terjadi tak akan kembali. Bukankah tanganmu bisa membentuk nasi dan membuka? Apa yang dapat kau harapkan ketika kau sendirian tatkala bumi mencengkam dirimu dengan kuku besinya? Saat itulah tentu, engkau berharap untuk dapat kembali ke dunia, padahal hari-hari itu tak akan pernah kembali.
13. Fitur Orang waras
Seorang yang memiliki sifat warak, tak akan mempedulikan kejelekan orang lain, karena disibukkan oleh aibnya sendiri, ibarat orang sakit, ia tak mungkin menghiraukan penyakit orang lain, karena sibuk memperhatikan penyakitnya sendiri.
14. Mengendalikan Nafsu
Yaqut Al-Hamawiy berkata bahwa pada suatu hari ada seorang yang datang ke Imam Syafi'i seraya membawa lembaran tertulis: "Tanyakanlah kepada mufti Mekah dari keturunan Hasyim, apakah yang dia lakukan ketika sedang sangat marah kepada seseorang."
Imam Syafi'i lalu menuliskan sesuatu di bawah pertanyaan itu: Tekanlah nafsunya, kendalikan amarahnya dan hendaklah bersabar dalam menghadapi setiap persoalan.
Pembawa lembaran itu kemudian datang kembali sambil membawa tulisan yang baru sebagai jawaban fatwa Imam Syafi'i. "Bagaimana mungkin dia dapat menekan nafsunya pada saat nafsu itu telah menjadi pembunuh dan setiap hari ada saja halangan yang merintanginya?"
Imam Syafi'i menjawab lagi: Jika dia tidak mau bersabar atas derita yang menimpanya, maka tidak ada jalan lain baginya, kecuali hidup berhiaskan tanah.
15. Menyimpan Rahasia
Bila seseorang membuka rahasia pribadinya di depan orang banyak, kemudian dia mencela orang lain, maka orang tersebut dianggap tidak waras. Bila dia merasa dadanya sempit akibat rahasia pribadinya, maka ketahuilah bahwa dada tempat menyimpan rahasia tersebut lebih sempit lagi.
16. Hiasan Diri
Jagalah dirimu dan hiasilah dirimu dengan budi pekerti yang mulia! Niscaya engkau akan hidup sejahtera, dan tutur kata orang-orang terhadapmu akan menjadi indah.
Janganlah memusuhi manusia, kecuali dengan sikap ramah. Niscaya akan ada yang menolongmu dan sahabat akan mengasihimu.
Tidak baik mencintai orang yang berwajah banyak (munafik) karena ia akan menurut arah angin ke manapun angin itu bertiup.
Apakah arti banyak teman jika mereka tidak menolong di waktu kita susah.
17. Sikap Lembut
Aku mengenali banyak orang, tetapi aku tidak pernah merasa dengki kepada mereka. Itulah sebabnya mereka sayang padaku. Bagaimana mungkin seseorang akan berlemah lembut kepada seorang pendengki, bila pendengki itu tidak menghendaki sesuatu apapun selain hilang nikmat dari orang tersebut.
18. Menjaga Diri
Jagalah dirimu baik-baik, niscaya istrimu akan menjaga dirinya dengan baik.Hindari perbuatan keji yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Zina itu ibarat utang, jika kau lakukan, maka isterimu dan anak-anakmu yang akan membayarnya. Renungkanlah.
19. Menjaga Lidah
Jagalah lidahmu kawan! Agar ia tidak menyengatmu, karena lidah tidak ubahnya ular berbisa. Banyak orang binasa akibat perbuatan lidah, padahal dulu mereka dihormati kawan-kawannya.
20. Rahasia Pribadi
Jika hidupmu ingin selamat dari nista, agama mulia, dan hartamu terjaga, jangan sekali-kali engkau buka rahasia pribadi seseorang. Karena semua orang memiliki rahasia pribadi, dan mereka juga memiliki lidah.
Tetapi jika kedua matamu terbeliak mencari keaiban, biarkanlah. Katakan saja:"Hai mataku ketahuilah bahwa semua manusia punya mata." Pergaulilah manusia dengan baik, tampakkan keramahan kepada manusia, dan layanilah mereka denagn baik. "
21. Menilai Diri Sendiri
Nilailah orang yang menilaimu dengan ukuran yang dipakainya waktu ia menilaimu. Siapapun yang datang dan berbaik hati padamu, sambutlah dengan hari lapang, dan siapa saja yang membencimu, layanilah. Kembalikanlah kepada Tuhan, karena segala sesuatu yang datang kepadamu berasal daripada.
22. Jika Akan Mulia Dengan Hidup Apa Adanya
Kubunuh sifat-sifat tamakku, maka tenanglah jiwaku. Jiwaku akan hina kalau aku tetap tamak. Kuhidupkan rasa puas yang telah lama mati, karena dengan menghidupkannya harga diri dapat terjaga. Jika sifat rakus bersarang di hati seorang hamba, maka ia akan menjadi orang yang hina dina.
23. Diam Itu Lebih Baik
Tidak ada baiknya banyak bicara jika engkau telah mengetahui inti pembicaraannya. Bagi seseorang pemuda lebih baik diam dari berbicara yang tidak pada tempatnya. Sebab, seseorang pemuda memiliki karakter yang dapat dilihat dari raut mukanya.
24. Pahitnya Menjaga Kebaikan
Jangan engkau pikirkan kebaikan orang yang telah diberikan kepadamu.Pilihlah bagian yang sesuai untukmu. Bersabarlah! Sesungguhnya sabar itu perisai diri. Pemberian-pemberian orang lebih berat tanggunggannya di hati dibandingkan tusukan tombak.
25. Berpaling Dari Orang Bodoh
Berpalinglah dari orang-orang yang bodoh, karena yang dikatakannya dimulai dari kebodohannya. Tidak ada bahwa sungai Eufrat yang dalam itu, jika ada anjing yang menyeberanginya.
26. Mata Orang Yang Redha Itu Tumpul Terhadap Kesalahan
Mata orang yang redha seringkali tumpul terhadap semua keaiban. Tapi mata orang yang benci sering kali memusatkan kejelekan. Aku tidak takut kepada orang yang tidak takut kepadaku. Maka cintaku pun akan mendekat kepadanya. Dan jika cintanya menjauhi dariku, maka kita dapat hidup sendiri, apa lagi jika kita telah mati.

No comments:

Post a Comment