Saturday, September 8, 2012


10 Karakter Muslimah Sejati :


Karakter ini merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi tiang penyangga peradaban dunia.
Kesepuluh karakter itu adalah :
Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.

Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur’an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid’ah yang dapat menyesatkannya.
Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.
Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
Qodirun ‘alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
Haritsun ‘ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
Munazhom Fii Su’unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
Naafi’un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Mudah-mudahan dengan kesepuluh karakter yang dikemukakan diatas menjadikan kita termotivasi untuk dapat merealisasikannya dalam diri kita.Amin.
Catatan:
* 10 karakter Muslim/Muslimah sejati ini dirumuskan oleh Hasan Albana

Antara cinta dan Orang tua

Kita manusia memang tempatnya salah. Kadang apa yang kita anggap baik, belum tentu baik pula bagi orang lain. Begitupun sebaliknya. Manusia yang berakal, pasti akan dihadapkan oleh 2 pilihan. Dan itupun antara "iya dan "tidak". Jangan pernah takut mengambil keputusan maupun sikap, selagi itu memang yang terbaik buat semuanya. Bukan hanya untuk egoisme semata. Bicara tentang cinta, sulit rasanya untuk membedakan mana yang tulus sama kita dan mana yang tidak. Hanya cinta Allah pada kita yang tak mampu dibandingkan ketulusanya, ketulusan Nabi Muhammad untuk cinta pada kita (umatnya), serta ketulusan cinta kasih Ibu kita masing-masing. Tapi bagaimanapun juga kita hidup didunia. Jodoh sudah di atur. Tergantung bagaimana kita saja yang menjalaninya. Harus tetap berdoa dan berusaha pastinya. Ketika kita dihadapkan oleh 2 pilihan, antara orang tua atau laki-laki yang kita cinta dan berangan-angan untuk di jadikan pendampinyanya kelak.Dan ketika orang tua tidak menyetujui hubungan kita, serta lebih memilihkan laki-laki lain tuk jadi pendamping kita. Apa yang harus kita lakukan, sementara kita sudah menjalin hubungan cukup lama dengan laki-laki yang kita cintai, dan sudah ada banyak kecocokan antara kita berdua. Pastilah sedih rasanya. Ingin kabur dari rumah, kawin lari, bunuh diri, dsb. Emm,... Memang sulit. Bahkan sangat sulit. Tapi bagi orang yang mempunyai agama seharunya tahu mana yang harus dilakukan dan yang tidak harus dilakukan. Kabur dari rumah (hal ini hanya dilakukan oleh seorang pengecut. Tidak berani menghadapi masalah. Malah menambah masalah untuk orang lain), kawin lari (Emm,..berkerut-kerutlah hati orang tua melihat tingkah laku kita yang seperti ini. Serasa tak dianggap ada oleh sang anak), Bunuh diri (apa masalah akan selesai dengan bunuh diri?!? justru masalah yang baru dan besar sudah menanti). Restu orang tua itu sangatlah penting. Tanpa restu orang tua, kita takkan mungkin bisa menjadi seperti sekarang ini. Kapan lagi kita bisa membalas semua jasa-jasa orang tua kita, walaupun tagkan pernah bisa lunas begitu saja. Selagi orang tua masih ada, hormatilah dia, sayangilah dia, serta buat dia tertawa dan bangga melihat kita.

doa cinta sang pengantin

Ya Allah.... Limpahkan kepada kami cinta, yang Kau jadikan pengikat Rosulullah SAW dan Khadijah Al-Qubra, yang Kau jadikan mata air kasih sayang Imam Ali dan Fatimah Az Zahra, yang Kau jadikan penghias keluarga-Mu yang suci. Ya Allah.... Jadikan kami suami istri yang saling mencintai dikala dekat, saling menjaga kehormatan dikala jauh, saling enghibur dikala duka, saling mengingatkan dikala bahagia, saling mendo'akan dalam kebaikan, ketaqwaan, saling menyempurnakan dalam peribadatan kepada-Mu. Ya Allah.... Sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepada-Mu dan bukti pengikutan dan cinta kami kepada sunnah Rosul-Mu. Aminn.......

Memahami Kenapa Wanita Menagis


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya pada ibunya. “Ibu, mengapa Ibu menangis?”. Ibunya menjawab, “Sebab aku wanita”. “Aku tak mengerti” kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti….” Kemudian anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa Ibu menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang jelas”. sang ayah menjawab, “Semua wanita memang sering menangis tanpa alasan”. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi remaja, ia tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Hingga pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, “Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?” Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan menjawab, “Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa. Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk merawat keluarganya walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak. Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap akesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi. Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapan pun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan”.

dimensi baru


  • Tandus bumi ini tak berubah Kontang 
  • tanah ini terserlah Gersang tempat ini penuh sejarah 
  • Begitu sempurna ciptaan Allah 
  •  Rona di bumi Ashabul Kahfi Menyihir jiwaku 
  • Menggamit ragaku Memaut atmaku 
  •  Mersik jiwaku Melagukan melodi 
  • syahdu Menghakis memori pilu 
  • Menghambat rasa rindu 
  •  Karat hatiku tercuci 
  • Dek suasana iman yang murni 
  • Ghairah dunia sirna pergi 
  • Rindu akhirat tumbuh meninggi 
  •  Tadhiyah* 
  • mengajarku erti kejayaan Ukhuwwah 
  •  mengajarku erti kehidupan 
  •  Wahai bulan saksikanlah 
  • Wahai bintang perhatikanlah 
  • Malam ini aku kan pergi Menjengah sebuah dimensi.